ketika kuretas mimpimu diujung malam ada isak yang tersisa dipipimu
sungguh
aku tak hendak menepis rindu yang kau titipkan di dadaku, anakku
sejauh angin menjelajahi cakrawala yang kurajut untukmu
selalu
kuhamparkan cerita untuk teman tidurmu
ketika pagi menjemput senyum tipismu di selasar harap
aku berusaha menjangkau kata yang lirih kau ucapkan dibalik pintu
sungguh
aku tak ingin meninggalkan sepi untukmu
sebab cinta dan kasmaran untukmu takkan pernah usai anakku
lalu ketika engkau semakin tumbuh menerabas gelisah yang kutelisik diujung hari
kian terasa betapa rindu menindas perjalanan kita
sungguh anakku
telah kurangkai jutaan asa untukmu di esok hari
aku takut membiarkan malam menyelimuti setapak yang kau lalui
karena kutahu kau ingin menjangkau matahari
sungguh buah hatiku
telah kuselesaikan bahtera di pelabuhan impianmu
dan kupesankan pada musim agar menunda badai dalam pelayaran panjangmu
lalu pagi berikutnya kan kau temukan cinta
karena kutahu engkau takkan pernah berhenti menjelajahi impian
Jakarta, 20 Oktober 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuliskan komentar Anda