aku....
menambahkan segenggam bara dalam gulita setapak panjang
purba.....
melebihi masa lalu yang membunuhku secara perlahan
menikam kegamangan mimpi yang kubangun tentang harapan
di persimpangan takdir
kuhamparkan luka yang terus menganga menjaring murka
lalu angin memiuh perjalananku semakin jauh ke bibir bianglala
disini....
masih ada detik yang memperjuangkan putaran waktu untukku
mengabarkan kekalahan nasib serta peperangan kasmaran merebut hasrat
dan pada batas keterasinganku
gerimis menyiangi sisa kemarau yang tertinggal di selasar penuh serapah
aku....
terhempas di rusuk malam, meraih rembulan yang terluka
lalu tangis keharuan membeku saat bintang membawakan embun kepalsuan
sungguh.....
kelelahan ini terlalu lama bersamaku.......
pekanbaru, 20 juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuliskan komentar Anda